BRIN: Angin Kencang di Rancaekek Berpotensi Jadi Tornado Pertama di RI

Rena Laila Wuri
22 Februari 2024, 13:07
Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024). BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupat
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024). BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit.
Button AI Summarize

Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menanggapi video viral yang memperlihatkan angin besar yang terjadi di Rancaekek, Bandung, Rabu (21/2). Dalam video yang beredar, angin puting beliung memporakporandakan sejumlah bangunan, pohon, hingga kendaraan.

Salah satu video angin besar yang viral tersebut di unggah akun X Bandung Fess @BaseBDG. Hingga Kamis (22/2) pukul 12.15 WIB , video tersebut telah ditonton 70 ribu kali dan disukai 545 orang.

 Dalam cuitannya, akun tersebut menjelaskan bahwa angin puting beliung menerjang Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Rabu sore (21/2). Di unggahan yang lainnya juga memperlihatkan truk di jalan tertimpa pohon tumbang akibat angin puting beliung.

Menanggapi video tersebut, Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengatakan angin kencang yang terjadi di sebagian Bandung dan Sumedang merupakan badai tornado pertama di Indonesia.

"Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia?,” kata Erma Yulihastin dikutip dari akun X miliknya, Kamis (22/2).

Dia mengatakan, efek tornado berbeda dengan puting beliung. Tornado memiliki skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Selain itu, angin tornado minimal memiliki kecepatan angin mencapai 70 km/jam.

"Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat 56 km/jam," ujarnya.

Erma mengatakan, kasus puting beliung yg biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021.

Dia mengatakan, tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek kemarin Rabu (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan "extreme event" yg tercatat sebagai tornado pertama ini.

Kendati demikian, Erma belum bisa menyebutkan data kecepatan angin dan diameter maupun penyebab tornado tersebut. Berbagai video dan foto amatir beredar di media sosial menunjukkan betapa dahsyatnya angin puting beliung tersebut.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...